Haruna Menanti Matahari Terbenam |
Menutup hari sambil menikmati matahari terbenam memang sangat
menyenangkan. Apalagi jika setelah seharian kita sibuk dengan
rutinitas. Maka, duduk santai di sebuah tempat yang nyaman pada suatu sore adalah
pilihan yang tepat. Nah, di kota
Banda Aceh tempat untuk menikmati sunset
semacam ini ada banyak.
Salah satu lokasi wisata yang kerap dikunjungi orang untuk menikmati sunset adalah kawasan Ulee Lheue. Setiap sore, tempat ini selalu ramai dikunjungi orang. Ulee Lheue memang tempat yang menarik karena posisinya langsung berbatasan dengan laut. Hanya saja lokasi wisata ini terbatas waktunya. Harus tutup sebelum Magrib tiba.
Tapi tak usah khawatir, ada lokasi wisata lain yang tak kalah
menariknya seperti Ulee Lheue yaitu Kuala Cangkoi. Tempat ini perlahan mulai
ramai dikunjungi orang. Selain karena suasananya yang tenang dan nyaman. Kuala
Cangkoi juga menawarkan pemandangan yang syahdu bagi para penikmat senja.
Riak Air di Kuala Cangkoi |
Akhir pekan lalu, saya datang ke Kuala Cangkoi bersama keluarga untuk
menyaksikan sendiri keindahan sunset di ujung Kota Banda Aceh ini. Lokasi Kuala
Cangkoi sebenarnya tak terlalu jauh dari Ulee Lheue. Jaraknya sekitar 4 KM dari
pusat kota Banda Aceh. Jalan menuju kemari juga menyenangkan.
Jika kita datang dari arah kota Banda Aceh, lalu saat tiba di
persimpangan Ulee Lheue atau di depan Masjid Baiturrahim. Maka selanjutnya,
kita tinggal berbelok ke arah kiri. Lalu tak jauh dari persimpangan itu, kita
akan bertemu jalan menuju Kuala Cangkoi di sebelah kanannya. Nah, teruslah mengikuti jalan tersebut.
Kuala Cangkoi sebenarnya adalah kawasan pertambakan.
Posisinya yang sangat dekat dengan laut, menjadikan daerah ini sebagai salah
satu tempat yang paling parah terkena bencana tsunami. Tempat ini dulunya rata
akibat disapu gelombang yang maha dahsyat pada 2004 silam itu.
Perahu Nelayan Kala Kembali Ke Peraduan |
Namun, setelah masa rehabilitasi pasca tsunami, Kuala Cangkoi telah mengalami begitu banyak perubahan. Kini, Kuala Cangkoi telah menjadi salah satu objek wisata yang menawarkan pesonanya sendiri.
Ada sebuah jembatan panjang yang membentang di atas kawasan
tambak Kuala Cangkoi. Jembatan itu membelah tempat ini menjadi dua bagian. Jembatan
baru inilah yang menjadi pilihan orang untuk menikmati senja di Kuala Cangkoi. Ada
yang sengaja datang untuk memancing ikan. Namun ada pula yang duduk di sisi
jembatannya sambil menikmati makanan ringan. Bercengkrama sambil menyeruput
secangkir kopi ataupun bandret.
Jika Sore, Banyak Orang yang Memancing di Jembatan Kuala Cangkoi |
Jika kita ingin suasana yang lebih nyaman, kita juga bisa memilih duduk di Kafe-kafe yang ada di pinggiran jembatan Kuala Cangkoi ini. View yang ditawarkan kafe-kafe di sini juga tak kalah menarik. Saat itu, saya memilih untuk menikmati senja di sebuah kafe. Alasanya, karena tempatnya lebih nyaman dan terapung berada di atas pertambakkan. Sesekali ikan-ikan kecil berlompatan dari atas air.
Ragam Cara Menikmati Senja |
Ada sebuah hutan cemara di hadapan. Berbaris rapi membatasi
laut. Lalu di sana, ada sebuah muara kecil tempat perahu nelayan keluar dan
masuk dari laut. Setiap sore, kita bisa menyaksikan
perahu-perahu nelayan itu pulang dari laut. Suara mesin boatnya memecah
keheningan dan memberikan riak pada air laut.
Dari Kuala Cangkoi pula, kita bisa menyaksikan matahari
tenggelam secara perlahan. Berkas cahayanya, kemudian membayangi hutan-hutan
cemara yang ada di tepi laut. Lalu jatuh menghempas di atas air tambak Kuala
Cangkoi, yang beriak-riak kecil.
Ketika hari semakin senja dan langit kian meredup. Saat
itulah, lampu-lampu kafe mulai dihidupkan. Ada pula lampion-lampion kecil yang menyala
di atas kafe. Suasana demikian menjadikan Kuala Cangkoi kian romantis.
Perlahan, Matahari terbenam |
Banyak
pengunjung yang datang kemari lalu
mengabadikan keindahan Kuala Cangkoi menjelang senja ini dengan lensa
kameranya. Saat azan magrib bergema dari masjid Baiturrahim, menjadikan Kuala
Cangkoi kian syahdu.
Boh Hatee dan Emaknya 😁 |
Inilah Kuala Cangkoi, tempat yang dulunya adalah kawasan
paling mengerikan diterjang tsunami. Tapi kemudian menjelma sebagai kawasan
yang paling meneduhkan. Senja yang tiba di sini menawarkan pesona yang menawan.
Menarik orang-orang untuk datang, bercengkrama. Dengan disirami cahaya senja,
mereka mensyukuri karya paling indah dari Allah Yang Maha Kuasa.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar