Saya kira, sudah saatnya untuk bertransformasi dari kamera HP
ke kamera yang lebih canggih. Selama ini foto-foto yang saya tampilkan di blog berasal
dari kemera smartphone saja.
Hasilnya memang bagus. Tapi, pada kondisi tertentu, saya
merasa kesulitan mengambil gambar. Bagaimanapun juga kamera HP punya
keterbatasan.
Padahal niat saya adalah untuk bahan dokumentasi tulisan.
Tapi tetap saja, saya masih risih sendiri kalau terpaksa jepret-jepret di
warung makan hehhe
Dulu, saya punya Kamera digital merek Canon. Ini adalah
kemera andalan saya setiap kali melakukan perjalanan. Malang, kemera saku itu
hilang saat saya travelling ke
Kepulauan Seribu. Kemera itu lenyap bersama ratusan moment yang masih tersimpan
memory card-nya.
Saya sadar untuk mendapatkan kemera baru tidaklah semudah
membeli pulsa internet. Butuh duit yang lumayan untuk mendapatkannya. Investasi
di dunia fotografi ini memang cukup menguras kantong.
Tiba-tiba saya teringat sebuah tulisan yang mengatakan,
sebelum membeli kamera kita harus memantapkan dahulu, niat kita untuk beli
kamera itu untuk apa? Sekadar gaya-gayaan atau memang kebutuhan?
Saya pikir benar juga, apakah saat ini memang mendesak untuk
membeli kamera? Atau, perkara gengsi karena selalu jepret via HP.
Setelah lama saya
renungkan, saya merasa memang sudah semestinya memiliki kamera canggih. Alasanya,
dunia blogging sekarang terus berkembang. Untuk menghasilkan konten yang
menarik, kita tidak cukup hanya mengandalkan kekuatan narasi.
Bahkan kini, dunia
desain grafis menjadi perhatian sendiri bagi para blogger. Terkadang, tulisan
yang biasa saja menjadi tampak menarik karena dukungan foto dan desain grafis
yang keren.
Maka wajar, sebagai blogger saya
membutuhkan perangkat yang mendukung tulisan. Kamera adalah salah satunya.
Lalu saya pun coba melihat-lihat, kamera jenis apa yang cocok
dan sesuai dengan kebutuhan saya.
Nah, kalau menuruti selera saat ini
perhatian saya terbagi pada dua pilihan, antara kamera mirorlless atau DSRL? Kedua
jenis kamera ini masing-masing punya keunggulannya tersendiri.
Harga Kamera Mirorless pun tak jauh berbeda dengan DSRL. Saya
sudah cek sebagian harganya dari kedua jenis kamera ini. Harganya masih
terjangkau, untuk mendapatkanya saya tak harus Jual Laptop Murah hehe
Untuk body, kamera
DSRL memang lebih besar. Sebab jenis kamera ini membutuhkan ruang untuk cermin
dan mekanisme shutter-nya. Berbeda
dengan kamera mirorless tidak memiliki dua komponen tersebut sehingga body-nya terasa lebih ringan. Kontruksi
system mirorless juga lebih sederhana.
Untuk urusan berat ini patut menjadi pertimbangan. Karena
saya tak ingin kamera yang saya angkut justru menjadi beban dalam perjalanan.
Kehadiran kamera miroless sendiri memang bikin dilema. Sebab
kamera ini telah memliki perangkat yang cukup complete dibandingkan jenis DSRL.
“Untuk apa repot-repot bawa DSRL kalau di mirorless semua
udah lengkap,” begitulah tanggapan teman saya.
Mirorless atau DSRL hanyalah persolaan pilihan. Mana yang
paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan kita. Sebab persoalan besarnya adalah,
seberapa penting kita memiliki kamera tersebut.
Apakah memang butuh atau sekadar gaya-gayaan?
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar