Dua hari lagi Indonesia genap usia kemerdekaannya 72 tahun. Usia
yang panjang jika itu adalah seorang manusia. Semangat perayaan kemerdekaan itu
pun mulai kita rasakan. Di perempatan lampu merah, anak-anak kecil sudah mulai
menjajakan bendera merah putih. Mereka mengetuk-ngetuk pintu mobil dengan
bertelanjang kaki. Menawarkan benderanya kepada sang pengemudi.
Di televisi, acara-acara kemerdekaan pun sudah disiapkan.
Konsepnya hiburan dengan berbalut semangat kemerdekaan. Para artis ibu kota
tertawa bahagia di depan layar TV. Biasanya, para pengisi acaranya mengenakan
baju merah putih. Acara tersebut
tersiarkan hingga ke pelosok negeri. Di saksikan keluarga kecil yang bingung dengan masa depan pendidikannya.
Apa yang saya sebutkan di atas, hanyalah fragmen kecil yang
setiap tahunnya kita saksikan. Begitulah, kemerdekaan kita sering kali tampil
dengan wajah yang ironi. Peringatan 17-an hanya sebatas perayaan. Lalu lenyap
tanpa kesan. Begitu perayaan usai, semuanya kembali seperti biasa. Sementara
itu, permasalahan besar bangsa ini terus menjadi cerita lama yang tak kunjung
selesai.
Di usia 72 tahun kemerdekaan bangsa ini. Kita semestinya
membangun kesadaran yang kolektif. Bangsa besar ini, yang usianya sudah kepala
tujuh, memiliki segudang permasalahan yang tak kunjung terselesaikan. Kemiskinan,
krisis moral, korupsi serta segenap cerita pahitnya lainnya adalah fakta yang
tak terbantahkan.
Kita harus sadar, semua permasalahan tersebut bukan hanya
tugas seorang Presiden. Sebagai anak bangsa kita, sejatinya memiliki tanggung
jawab yang sama untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Negara ini
tidak boleh berhenti. Tidak cukup hanya sampai di sini. Indonesia harus terus
bergerak. Dan roda pembangunan bangsa
ini, haruslah melibatkan segenap elemen anak bangsa Indonesia.
Maka sekecil apapun peran kita hari ini. Harus memiliki nilai
kontribusi untuk membangun bangsa. Jika kita adalah seorang blogger, jadilah
penulis blog yang menyebarkan nilai-nilai positif. Tidak pernah tergoda untuk
menyebarkan berita hoax. Begitu pula bila kita seorang bekerja di dunia entertainment,
meskipun ruang lingkupnya hiburan namun harus bisa memberikan nilai-nilai yang
edukatif.
Inilah yang kita maksud Indonesia
Kerja Bersama. Di mana setiap orang berbuat sesuai dengan kemampuannya. Semua
orang memiliki tanggung jawab moral yang sama untuk memperbaiki masa depan
bangsa ini. Maka kesadaran kolektif seperti ini harus terus-menerus kita
segarkan kembali. Dan perayaan kemerdekaan nanti adalah momentum yang tepat
untuk merenungi kembali rasa nasionalisme kita. Sejauh apa Indonesia ada dalam
visi kehidupan kita?
Pertanyaan ini memang sangat personal. Sangat terkait seperti
apa yang kita dengar serta saksikan. Jika hari-hari kita terbiasa memandang
buruk sesuatu, maka kita pun menjadi apatis dengan masa depan bangsa ini. Begitu
pula sebalilknya, jika kita terbiasa untuk lebih peduli pada sekitar. Maka semangat
positif tersebut secara tidak langsung turut mengurai satu-persatu kerumitan
bangsa ini.
Oleh sebab itu, tugas kita yang paling sederhana sebagai anak
bangsa adalah, menyebarkan virus-virus kebajikan seluas mungkin. Di manapun
kita berada, apapun posisi kita hari ini, kehadiran kita harus bisa menjadi
solusi. Jika tidak mampu menyelesaikan masalah orang lain, setidaknya kehadiran
kita tidak menimbulkan masalah baru.
Dua hari lagi negara ini merayakan kemerdekaannya. Kita pun
rindu, perayaan kemerdekaan ini benar-benar dirasakan kebahagiaannya oleh
segenap anak bangsa. Anak-anak kecil itu, yang hari ini kita saksikan
menjajakan bendera di perempatan jalan. Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa tampil
di televisi sambil mencium bendera merah putih karena prestasinya.
Dan kita
yang menyaksikan, akhirnya benar-benar merasakan semangat kemerdekaan yang seutuhnya.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 comments:
Posting Komentar